Daftar Isi :
Subnetting adalah teknik yang digunakan untuk memecahkan jaringan menjadi beberapa subjaringan yang lebih kecil. Teknik subnetting biasanya digunakan untuk memudahkan pengelola jaringan, seperti sistem dan network administrator dalam bekerja.
Tidak hanya itu, subnetting juga bisa membantu meningkatkan kinerja dan keamanan jaringan. Sayangnya, subnetting mengambil beberapa perencanaan dan dapat memakan waktu ketika menjalani prosesnya.
Ingin tau lebih banyak tentang pengertian subnetting, contoh, tujuan, dan fungsinya? Simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Pengertian Subnetting
Apa yang dimaksud subnetting? Menurut buku Pemrograman Jaringan dengan JAVA karangan Ach. Khozaimi, S.Kom., M.Kom., subnetting adalah proses untuk memecahkan atau membagi sebuah network menjadi beberapa network yang lebih kecil.
Lalu, bagaimana proses subnetting? Proses metode subnetting ini dapat dilakukan pada IP Address kelas A, B, dan C saja. Menurut buku Pengantar Jaringan Komputer karangan Melwin Syafrizal, IP Address dibagi menjadi beberapa jenis, yakni:
1. Private IP Address
Jenis IP Address ini digunakan pada perangkat untuk jaringan berskala lokal yaitu LAN. Maka dari itu, jenis IP Address ini tidak dikenal pada jaringan internet global.
2. Public IP Address
Sementara itu, public IP Address bisa diakses dengan jaringan internet dan bisa dimiliki oleh semua perangkat. Range IP Private, di antaranya :
Kelas A, 10.0.0.0 - 10.255.255.255
Kelas B, 172.16.0.0 - 172.31.255.255
Kelas C, 192.168.0.0 - 192.168.255.255
Fungsi IP Address ini utamanya untuk menangani koneksi antar perangkat pengirim dan penerima melalui sebuah jaringan. Dengan adanya IP Address, perangkat-perangkat tersebut dapat menghubungkan situs web atau layanan lainnya di internet.
Lebih lanjut, dengan melakukan teknik subnetting, suatu network dapat menciptakan beberapa network tambahan. Namun, kondisi tersebut bisa mengurangi jumlah maksimum host yang ada di dalam setiap network.
Contoh Subnetting
Sebelum mengetahui cara untuk menghitung subnetting, perlu diketahui bahwa metode ini berpusat pada 4 hal, yaitu jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Menyadur laman resmi dari SMKN 1 Ketapang, berikut contoh subnetting.
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah network address 192.168.1.0/26?
Analisanya, 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
1. Jumlah Subnet
2x, di mana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi jumlah subnet adalah 22 = 4 subnet.
2. Jumlah Host per Subnet
2y – 2, di mana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
3. Blok Subnet
56 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128 dan 128 + 64 = 192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Host dan Broadcast yang valid
Mengetahui host dan broadcast yang valid memerlukan tabel dengan catatan host pertama adalah 1 angka setelah subnet dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Tujuan Subnetting
Menurut laman resmi Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kota Bengkulu, hadirnya teknik subnetting dapat memudahkan seorang network administrator dalam mengamankan jaringan.
Selain itu, ada beberapa tujuan lain dari teknik subnetting ini yang perlu untuk diketahui, yaitu :
1. Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 = 244 alamat yang tidak terpakai).
2. Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
3. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
4. Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
5. Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
6. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network, karena router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
7. Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
Manfaat dan Fungsi Subnetting
Setelah mengetahui tujuan dari subnetting, pahami juga berbagai manfaat dan fungsi subnetting. Menyadur dari buku Jaringan Komputer karangan Muhammad Yasin Simargolang, berikut informasinya.
1. Mengefesiensikan Alamat IP
Penghematan alamat IP dilakukan dengan mengalokasikan IP Address yang terbatas agar lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memiliki 254, 65.000, atau 16 juta IP Address untuk host devicenya.
Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, hanya sedikit network yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Kemudian, network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP Address
2. Mengurangi Traffic Jaringan
Subnetting memastikan bahwa traffic yang ditujukan untuk perangkat dalam subnet tetap berada di subnet itu agar dapat mengurangi keleletan. Penempatan subnet yang strategis dapat membantu mengurangi beban jaringan dan lalu lintas rute yang lebih efisien.
Jadi, apa yang terjadi pada jaringan besar tanpa subnet? Setiap komputer akan melihat paket broadcast dari semua komputer dan server di jaringan, sehingga switch harus memindahkan semua lalu lintas ke port yang sesuai. Hal ini menyebabkan peningkatan kelambatan, kinerja jaringan berkurang, dan waktu respons yang lebih lambat.
Router digunakan untuk memindahkan lalu lintas antara hasil subnet tanpa lalu lintas siaran atau informasi apa pun yang tidak perlu diarahkan atau dipindahkan ke subnet lain. Akibatnya, jumlah lalu lintas dalam setiap subnet berkurang, kemudian kecepatan setiap subnet akan meningkat, sehingga memudahkan kemacetan jaringan.
3. Meningkatkan Keamanan Jaringan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, meningkatkan keamanan jaringan dapat dilakukan dengan melakukan teknik subnetting. Memisahkan jaringan menjadi subnet dapat mengontrol aliran lalu lintas menggunakan ACL, Qos, atau peta rute.
Teknik subnetting juga memungkinkan seseorang untuk mengidentifikasi ancaman, titik tutup dari masuk, dan targetkan tanggapan dengan lebih mudah. Jaringan IP Address pun dapat dibagi menggunakan router untuk menghubungkan subnet melalui konfigurasi ACL pada router dan switch.
4. Mengoptimalkan Kinerja Jaringan
Teknik subnetting dapat mengoptimalisasi untuk kinerja jaringan walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network.
Cara TCP/IP bekerja dengan mengatur agar komputer dengan network ID yang sama harus berada physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, artinya sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network.
Terimakasih telah membaca sampai habis ya guys, bagikan artikel ini kepada semua orang agar lebih banyak yang mendapatkan manfaat nanti-nya. Kami Admin Ulasan Tutor pamit undur diri dan salam.
Tags:
Knowledge